Feature

Do and Don’t di Jepang dan Indonesia

Berikut adalah beberapa Do’s and Don’ts dalam konteks budaya Jepang dan Indonesia yang menggambarkan perbedaan serta kesamaan dalam etika sosial dan tata krama:

Do’s and Don’ts di Jepang

Do’s:

  1. Bersikap Sopan dan Hormat:
  • Orang Jepang sangat menjunjung tinggi kesopanan. Selalu ucapkan “sumimasen” (permisi/maaf) dan “arigatou gozaimasu” (terima kasih) dalam berbagai situasi sehari-hari.
  1. Membungkuk Saat Memberi Salam:
  • Di Jepang, membungkuk sebagai tanda hormat adalah hal yang umum dalam perkenalan dan pertemuan, baik di konteks formal maupun informal.
  1. Lepas Sepatu Sebelum Masuk Rumah:
  • Jika diundang ke rumah seseorang atau ketika memasuki kuil, lepaslah sepatu dan ganti dengan sandal rumah yang disediakan.
  1. Memberi dan Menerima dengan Dua Tangan:
  • Ketika memberikan atau menerima sesuatu, terutama hadiah, gunakan kedua tangan sebagai tanda penghormatan.
  1. Menghormati Aturan Antrean:
  • Di Jepang, tertib dalam mengantri sangat penting. Menghormati giliran dan tidak menyerobot adalah nilai yang sangat dijunjung.

Don’ts:

  1. Jangan Membuat Kebisingan di Transportasi Umum:
  • Bersikap tenang dan tidak berbicara dengan suara keras di kereta atau bus adalah etika yang dijunjung tinggi. Penggunaan ponsel untuk berbicara juga dianggap tidak sopan.
  1. Jangan Menunjuk Orang atau Benda dengan Jari:
  • Menunjuk dengan jari dianggap tidak sopan di Jepang. Lebih baik menggunakan tangan terbuka untuk menunjukkan arah atau objek.
  1. Jangan Memberikan Tip:
  • Memberi tip di restoran atau taksi dianggap tidak sopan di Jepang karena pelayanan yang baik sudah termasuk dalam budaya profesional mereka.
  1. Jangan Menerobos Sinyal Jalan:
  • Di Jepang, bahkan di tempat yang tampak sepi, menerobos lampu lalu lintas dianggap pelanggaran etika sosial yang buruk.
  1. Jangan Berbicara Saat Makan di Umum:
  • Berjalan sambil makan atau minum dianggap kurang sopan. Orang Jepang biasanya lebih memilih makan dengan tenang di tempat yang sudah ditentukan.

Do’s and Don’ts di Indonesia

Do’s:

  1. Bersikap Ramah dan Saling Menghormati:
  • Di Indonesia, senyum dan keramahan adalah hal yang penting. Sapaan seperti “Selamat pagi” atau “Assalamu’alaikum” menunjukkan keramahan dan hormat.
  1. Menghormati Orang yang Lebih Tua:
  • Menunjukkan hormat kepada orang yang lebih tua dengan cara menggunakan kata-kata sopan dan menghindari nada keras dalam berbicara sangat dihargai di Indonesia.
  1. Berpakaian Sopan:
  • Berpakaian sopan terutama di tempat-tempat umum dan tempat ibadah sangat penting di Indonesia, terutama di daerah yang lebih konservatif.
  1. Menggunakan Tangan Kanan untuk Memberi dan Menerima:
  • Di Indonesia, tangan kanan dianggap lebih sopan untuk memberikan atau menerima sesuatu. Hindari menggunakan tangan kiri.
  1. Mengikuti Norma Lokal Saat Makan:
  • Di banyak daerah Indonesia, makan bersama dan berbagi makanan adalah tradisi penting. Biasanya, menunggu orang yang lebih tua memulai makan adalah tanda hormat.

Don’ts:

  1. Jangan Menyentuh Kepala Orang:
  • Menyentuh kepala orang, terutama orang yang lebih tua, dianggap tidak sopan di budaya Indonesia. Kepala dianggap bagian yang sakral.
  1. Jangan Menggunakan Tangan Kiri:
  • Menggunakan tangan kiri untuk makan atau memberikan sesuatu kepada orang lain dianggap tidak sopan di Indonesia. Usahakan selalu menggunakan tangan kanan.
  1. Jangan Berpakaian Terlalu Terbuka:
  • Berpakaian terlalu terbuka, terutama di wilayah konservatif atau tempat-tempat ibadah, dianggap tidak menghormati norma-norma budaya setempat.
  1. Jangan Membuat Kebisingan di Tempat Umum:
  • Berbicara dengan nada keras atau terlalu heboh di tempat umum bisa dianggap kurang sopan. Ketertiban dalam perilaku sangat dihargai.
  1. Jangan Mengkritik Secara Langsung:
  • Kritik langsung, terutama di depan umum, sering kali dianggap sebagai penghinaan di Indonesia. Lebih baik memberikan masukan secara halus dan pribadi.

Kesimpulan:

Budaya Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan dalam hal menghargai kesopanan dan menghormati norma sosial. Namun, Jepang lebih menekankan pada ketertiban dan privasi di ruang publik, sedangkan Indonesia sangat menghargai hubungan antarpribadi, terutama dalam konteks komunitas dan keluarga. Memahami dan menghormati perbedaan ini sangat penting untuk berinteraksi secara efektif dan hormat di kedua negara.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button